Praktik baik Model Pembelajaran SOLE Berbasis TIK Memanfaatkan Aplikasi Rumah Belajar
Latar Belakang
Sahabat Rumah Belajar,
Dalam implementasi kurikulum merdeka, pengintegrasian TIK dalam pembelajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dimana dengan mengimplementasikannya, siswa kan lebih aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran. Selain itu, integrasi TIK dalam ruang kelas akan memberikan pengalaman baru dan pembelajaran bermakna bagi siswa untuk berkenalan dengan penggunaan teknologi untuk membantu dalam memecahkan permasalahan (problem solving) dikehidupan yang sebenarnya. Kemudian, penggunaan teknologi dalam pembelajaran akan membuat siswa senang dan lebih rileks dalam belajar. Hal ini tentu saja berdampak positif terhadap psikologis anak dalam belajar sehingga mereka akan lebih mudah menyerap pelajaran.
Ada begitu banyak model pembelajaran inovatif yang bisa kita gunakan dalam penerapan pembelajaran berbasis TIK di dalam kelas. Salah satunya adalah model pembelajaran SOLE.
Apakah Itu Model
Pembelajaran SOLE?
Model pembelajaran SOLE (Self Organized
Learning Environments) adalah sebuah
model pembelajaran yang menitik beratkan
proses pembelajaran mandiri yang dilakukan
oleh siapapun yang berkeinginan untuk
belajar dengan memanfaatkan internet dan
perangkat pintar yang dimilikinya.
Mengapa Model
Pembelajaran
SOLE?
Model pembelajaran SOLE memiliki
tujuan membentuk kompetensi
(keahlian) yang dimiliki oleh peserta
didik. Kompetensi yang diharapkan
akan terbentuk dalam diri peserta
didik melalu model pembelajaran
SOLE ini antara lain:
Berfikir kreatif (Creative
Thinking)
Kemampuan memecahkan
masalah (Problem soving
capability)
Kemampuan berkomunikasi
(Communicate capability)
Sintaks Model
Pembelajaran
SOLE
Model pembelajaran SOLE terdiri atas tiga
tahap aktifitas yang harus dilakukan oleh
setiap peserta didik, yaitu:
Pertanyaan (Question)
Memberikan pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa
ingin tahu peserta didik terhadap materi yang
diajarkan, pertanyaan tersebut diharapkan juga dapat
menurunkan pertanyaan-pertanyaan yang lebih
banyak lagi terhadap materi yang diajarkan
Investigasi (Investigate)
Peserta didik membentuk kelompok-kelompok kecil.
Peserta didik dalam kelompok berkolaborasi satu
dengan yang lainnya dan menggunakan satu perangkat
internet untuk mencari jawaban terhadap pertanyaan
yang diberikan sebelumnya. Dalam melakukan tahap ini, guru dan siswa memanfaatkan sumber belajar yang terdapat pada aplikasi Rumah Belajar
Mengulas (Review)
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
penemuan mereka terhadap pertanyaan yang
diberikan.
Langkah 1: Memberikan pertanyaan terkait materi yang akan dipelajari;
Langkah 2: Mengorganisasi siswa;
Langkah 3: Ekplorasi dan investigasi siswa;
Langkah 4: Monitoring;
Langkah 5: Presentasi hasil eksplorasi dan inverstigasi;
Sosialisasi Pemanfaatan Platform Rumah Belajar dan Merdeka Mengajar pada Kampus Pascasarjana Universitas Haluoleo
Pada kesempatan kali ini, saya berkunjung dan melakukan sosialisasi tentang pemanfaatan aplikasi rumah belajar dan platform merdeka mengajar di kampus Pascasarjana UHO yang merupakan tempat saya menyelesaikan pendidikan strata II saya. Kedatangan saya disambut hangat oleh Kaprodi Keguruan Bahasa, Alberth, S.Pd.MA,,Ph.D.
Sosialisasi ini dimaksudkan untuk memperkenalkan portal Rumah belajar dan PMM kepada mahasiswa calon guru dan guru yang sedang melanjutkan pendidikannya di kampus tersebut. Hal ini bertujuan agar mereka bisa dipersiapkan untuk memperlengkapi diri dalam hal penguasaan TIK dan juga mereka boleh merekomendasikan platform pembelajaran tersebut kepada peserta didik tempat mereka mengajar kelak.
FGD: Optimalisasi Platform Merdeka Mengajar dan Rumah Belajar serta Pengembangan P5 Berbagi Praktik Baik Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar dan Rumah Belajar dalam Pembelajaran
Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) diseminasi praktik baik pembelajaran ini dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Oktober 2022 bertempat di SDN 1 Ambekairi yang dihadiri oleh kepala sekolah dan guru-guru dari dua sekolah, yakni SDN 1 dan 2 Ambekairi. Kegiatan FGD tersebut merupakan salah satu kegiatan rutin yang menjadi program peningkatan kompetensi guru di kecamatan Unaaha. Kegiatan ini dibuka langsung oleh I Wayan Suni, S.Pd.,M.Pd selaku pengawas Sekolah dasar pada kecamatan Unaaha.
Menurut Anita Gibs (1997) Focus Group Discussion (FGD) adalah suatu diskusi yang tujuan utamanya memanfaatkan perasaan, sikap, reaksi dan pengalaman responden saat membahas isu yang spesifik. Sedangkan secara sederhana, diseminasi adalah suatu proses interaktif dalam penyampaian inovasi yang pada akhirnya dapat mengubah pola pikir dan tindakan orang yang terlibat. Dalam kegiatan ini, saya mendiseminasikan praktik baik pembelajaran yang telah saya terapkan dikelas yaitu Model Pembelajaran SOLE berbasis TIK memanfaatkan Aplikasi Rumah Belajar.
Apakah Model
Pembelajaran SOLE itu?
Model pembelajaran SOLE (Self Organized
Learning Environments) adalah sebuah
model pembelajaran yang menitik beratkan
proses pembelajaran mandiri yang dilakukan
oleh siapapun yang berkeinginan untuk
belajar dengan memanfaatkan internet dan
perangkat pintar yang dimilikinya. Model pembelajaran SOLE terdiri atas tiga
tahap aktivitas yang harus dilakukan oleh
setiap peserta didik, yaitu:
Pertanyaan (Question): Memberikan pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa
ingin tahu peserta didik terhadap materi yang
diajarkan, pertanyaan tersebut diharapkan juga dapat
menurunkan pertanyaan-pertanyaan yang lebih
banyak lagi terhadap materi yang diajarkan
Investigasi (Investigate): Peserta didik membentuk kelompok-kelompok kecil.
Peserta didik dalam kelompok berkolaborasi satu
dengan yang lainnya dan menggunakan satu perangkat
internet untuk mencari jawaban terhadap pertanyaan
yang diberikan sebelumnya
Mengulas (Review)
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
penemuan mereka terhadap pertanyaan yang
diberikan.( Sumber: https://sibatik.kemdikbud.go.id)
Berbagi praktik baik yang kami lakukan ini disambut hangat oleh guru-guru yang menjadi peserta kegiatan tersebut. Hal ini dibuktikan dari keaktifan peserta dalam berdiskusi. Dalam kegiatan ini juga, peserta diberikan penjelasan tentang Proyek penguatan profil pelajar Pancasila oleh Edi Arham, S.Pi.,M.Pd dengan tujuan agar guru-guru lebih memahami tentang P5 dalam penerapan Kurikulum Merdeka.
DISEMINASI PRAKTIK BAIK MODEL PEMBELAJARAN SOLE BERBASIS TIK MEMANFAATKAN APLIKASI RUMAH BELAJAR
Webinar Diseminasi ini merupakan kegiatan Kolaborasi Sahabat Rumah Belajar dari berbagai daerah di Indonesia, antara lain Provinsi Sulawesi Tengah, Maluku dan Sulawesi Tenggara. Kegiatan yang dilaksanakan secara daring pada hari Kamis, 27 Oktober 2022 melaui Google Meet ini, dibuka oleh Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Maluku, Dr. La Mansur, S.Pd.,M.Pd. Selain itu, beberapa pihak dari dinas pendidikan dan kebudayaan lintas provinsi juga turut ambil bagian dalam memberikan sambutan diantaranya, Dr. Suriyadi, S.Pd.,M.Pd selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe dan Drs. H. Mohammad Yunus, M.Pd.I sebagai Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Juga turut memberikan sambutan dan motivasi, Duta Rumah Belajar Sultra tahun 2019, Siti Novi Ninarman, S.Si.,M.M.
Dalam Kegiatan webinar ini, saya berbagi praktik baik pembelajaran yang telah saya aplikasikan di dalam kelas yakni Model Pembelajaran SOLE berbasis TIK memanfaatkan Aplikasi Rumah Belajar dari Pusdatin, Kemendikbudristek. Seminar Online yang di pimpin oleh Shadaqal Abrar selaku moderator ini berjalan lancar dan peserta webinar sangat tertarik akan materi yang di paparkan. Hal ini dibuktikan oleh antusiasme peserta dalam bertanya dan berdiskusi.
Audiensi dengan Balai Guru Penggerak Sultra terkait
Pemanfaatan Aplikasi Rumah Belajar dan PMM
Sahabat Rumah Belajar, kegiatan berikut adalah Kegiatan audiensi dengan Kepala Balai Guru Penggerak Sulawesi Tenggara (BGP) yang merupakan rangkaian kegiatan PembaTIK Level 4 oleh Sahabat Rumah Belajar (SRB) tahun 2022. Pada kegiatan yang berlangsung pada hari Jum'at, 21 Oktober 2022 tersebut, saya ditemani oleh dua SRB asal Sultra, yaitu Rosmaini, S.Pd dan Normayanti S.Pd.,M.Pd. Keduanya merupakan guru yang berasal dari kabupaten yang sama dengan saya, yaitu kabupaten Konawe.
Kami melakukan audiensi di kantor Balai Guru Penggerak Sultra dimana kami disambut dengan sangat antusias oleh kepala BGP Sultra. Setelah kami memaparkan program action plan dan berdiskusi beberapa saat lamanya, beliau menyatakan dukungan serta memberikan testimoni terkait pemanfaatan Portal Rumah Belajar dan Platform Merdeka Mengajar dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.
Saat ini penggunaan gadget sudah menjadi kebutuhan oleh setiap manusia termasuk peserta didik kita. Gadget yang dimaksud adalah handphone dimana alat komunikasi digital tersebut sangat dekat dengan siswa-siswi kita dan intensitas penggunaanya cukup tinggi. Nah, agar penggunaan handphone lebih bermanfaat bagi mereka, sebagai guru kita bisa memanfaatkannya dalam Pembelajaran.
Tersadar akan hal itu, maka pada hari Kamis tepatnya tanggal 20 Oktober tahun 2022, saya melakukan Sosialisasi Pemanfaatan Aplikasi Rumah Belajar kepada puluhan Siswa pada SDN 1 Wawotobi. Saya menjelaskan tentang pemanfaatan Aplikasi Rumah Belajar mulai dari cara menginstall, pengenalan fitur-fitur dalam aplikasi tersebut dan bagaimana memanfaatkannya. Mereka begitu antusias dan tertarik akan fitur-fitur yang terdapat pada Aplikasi Rumah Belajar utamanya fitur Augmented Reality yang cukup baru bagi mereka.
Kegiatan sosialisasi ini berlanjut kepada para guru yang mengajar di SDN 1 Wawotobi. Sebelumnya, saya telah berbagi praktik baik tentang pemanfaatan Portal Rumah Belajar dan Platform Merdeka Mengajar (PMM) kepada mereka. Kegiatan kali ini adalah mengajak kepala sekolah dan guru-guru untuk menginstall aplikasi Rumah belajar dan mengoptimalisasi pemanfaatannya dalam menunjang pembelajaran di kelas.